Alcoa Melaporkan Pesanan Kuat pada Q2, Tak Terpengaruh Tarif

Pada hari Kamis, 1 Mei, William Oplinger, CEO Alcoa, secara terbuka menyatakan bahwa volume pesanan perusahaan tetap kuat pada kuartal kedua, tanpa tanda-tanda penurunan yang terkait dengan tarif AS. Pengumuman tersebut telah menyuntikkan kepercayaan ke dalamindustri aluminiumdan memicu perhatian pasar yang signifikan terhadap lintasan masa depan Alcoa.

Sebagai pemain utama dalam produksi aluminium, Alcoa memiliki jejak global yang luas, dengan basis produksi dan operasi di berbagai negara. Dalam lanskap perdagangan internasional yang kompleks saat ini, pergeseran kebijakan tarif telah berdampak signifikan pada rantai pasokan aluminium. Bulan lalu, selama panggilan konferensi pasca-laba, Alcoa mengungkapkan bahwa tarif AS atas aluminium yang diimpor dari Kanada diperkirakan akan merugikan perusahaan sekitar $90 juta pada kuartal kedua. Hal ini berasal dari fakta bahwa beberapa produk aluminium Alcoa diproduksi di Kanada dan kemudian dijual di AS, dengan tarif 25% yang sangat menekan margin laba—kuartal pertama saja mengalami kerugian sekitar $20 juta.

Meskipun adanya tekanan tarif ini, pesanan Alcoa pada Q2 tetap kuat. Di satu sisi, pemulihan ekonomi global yang bertahap telah mendorongpermintaan aluminium utama-industri yang mengonsumsi energi seperti transportasi dan konstruksi, sementara pertumbuhan pesat sektor kendaraan energi baru telah meningkatkan permintaan material aluminium yang ringan dan berkekuatan tinggi secara signifikan, sehingga meningkatkan pesanan Alcoa. Di sisi lain, reputasi merek Alcoa yang sudah lama, kemampuan R&D teknologi, dan kualitas produk yang stabil telah menumbuhkan loyalitas pelanggan yang kuat, sehingga klien cenderung tidak berpindah pemasok karena fluktuasi tarif jangka pendek.

Namun, tantangan masih ada di depan mata Alcoa. Biaya yang meningkat akibat tarif harus diserap secara internal atau dibebankan kepada pelanggan, yang berpotensi memengaruhi daya saing harga produk. Pasar aluminium global sangat kompetitif, dengan perusahaan-perusahaan aluminium yang baru muncul terus bermunculan untuk merebut pangsa pasar. Ketidakpastian dalam kebijakan ekonomi makro dan perdagangan juga dapatdampak permintaan aluminiumdan stabilitas rantai pasokan. Untuk mengatasi tantangan ini, Alcoa perlu terus mengoptimalkan struktur biayanya, meningkatkan investasi R&D untuk meluncurkan produk bernilai tambah tinggi, berekspansi ke pasar berkembang, dan mengurangi ketergantungan pada pasar tunggal untuk meningkatkan ketahanan risiko dan daya saing pasar.

https://www.aviationaluminum.com/ketahanan-korosi-paduan-aluminium-5a06-aluminium.html


Waktu posting: 08-Mei-2025
Obrolan Daring WhatsApp!