Menurut pemberitaan luar negeri pada 25 November. Rusal mengatakan pada Senin, wdengan rekor harga aluminadan memburuknya lingkungan makroekonomi, keputusan diambil untuk mengurangi produksi alumina setidaknya sebesar 6%.
Rusal, produsen aluminium terbesar di dunia di luar China. Dikatakan, harga Alumina melonjak tahun ini karena terganggunya pasokan di Guinea dan Brasil serta penghentian produksi di Australia. Produksi tahunan perusahaan akan turun 250.000 ton. Harga alumina meningkat dua kali lipat sejak awal tahun menjadi lebih dari US$700 per ton.
“Sebagai hasilnya, porsi alumina dalam biaya tunai aluminium telah meningkat dari tingkat normal 30-35% menjadi lebih dari 50%.” Tekanan terhadap keuntungan Rusal, sementara perlambatan ekonomi dan kebijakan moneter yang ketat telah menyebabkan penurunan permintaan aluminium dalam negeri,khususnya dalam bidang konstruksidan industri otomotif.
Rusal mengatakan rencana optimalisasi produksi tidak akan mempengaruhi inisiatif sosial perusahaan, dan staf serta tunjangan mereka di semua lokasi produksi tidak akan berubah.
Waktu posting: 27 November 2024